Cari Blog Ini

Minggu, 06 November 2016

Memulai Program Hamil (Test Sperma & Test HSG)

1 tahun 1 bulan lebih usia pernikahan kami. Namun kita masih berdua. Klo dulu2 suka iri sama wanita hamil sekarang sudah lebih mendingan sedikit irinya. hahahahaha. Suka bertanya2 dalam hati kapan ya kita dipercaya buat menanggung tanggung jawab yang besar ?, saat ini hanya bisa berdoa dan berusaha.

Menjelang akhir tahun ini kerjaan dikantor itu lagi sibuk2nya, keadaan semakin parah dengan adanya teman 1 tim yang resign. Jadilah kerjaan 3 orang aku yg ngerjain sendiri. Berangkat pagi, pulang malem, nginep2 di luar kota pekerjaan rutin yang harus aku jalani. Jadilah suami harus puasa dulu 1 bulan ini.. maafin banget ya :(

Tepatnya di awal Oktober, ibu mertua menanyakan kapan kami konsul ke dokter untuk program. Akhirnya di minggu kedua kami putuskan untuk ketemu dengan Prof. Dr. dr. Med. Ali Baziad, SpOG (K). Kenapa Prof Ali ? dikarenakan beliau adalah teman kuliah papa mertua waktu di Jerman dulu. Jadi percayalah kita pada Prof. Ali. Lagipula setelah kita searching2 ternyata banyak banget pasangan yang mau program dateng ke Prof. Ali dan alhamdulillah berhasil.

Hari sabtu pagi kita ke RSIA Hermina Jatinegara, demi ketemu Prof Ali kemanapun kia samperin (kecuali malem). Saat ketemu Prof Ali tanya usia pernikahan kami, setelah kami bilang 1 tahun Prof Ali langsung memberitahu program yg akan kami lalui. Prof Ali menyarankan suami untuk test sperma, dan aku test HSG. Untuk test HSG sendiripun ada syaratnya dimana test tersebut dilakukan di hari ke 9 setelah haid berhenti. Dan saat haid mulai aku harus mengkonsumsi obat (lupa nama obatnya) selama 7 hari yg diminum 2x1 hari. Sedihnya, hari itu aku baru selesai haid, jadi program ini baru bisa dimulai setelah aku haid di bulan depannya. :(. Sedangkan untuk test sperma setelah kami tanya ke bagian Laboratorium syaratnya adalah sperma yg ditest adalah usia sperma minimal 2 hari maksimal 6 hari yg dikeluarkan. Aga bingung awalnya sama penjelasan itu, jadi begini contohnya. Jika sperma dikeluarkan di hari Sabtu brarti sperma bisa di test di hari Senin-Kamis (yg aman nya). Jadi dihari sabtu itu kami hanya konsultasi ke Prof Ali dan akan kembali lagi setelah kami mendapatkan hasil masing2.

Tepat dihari ke 2 saatnya suami cek sperma. Oia ternyata cek sperma ini ga harus dilakukan di rumah sakit loh, ada Lab2 yg bisa melakukan test ini. Cito Fatmawati adalah salah satu lab yg kami datangi saat itu. Karena dekat rumah jadilah suami yg pergi sendiri ke Cito, ga lama suami pulang dengan membawa wadah utk spermanya. Jadi klo kata petugas Cito nya sperma paling bagus di cek di hari ketiga, jadi baru bisa besoknya suami ngeluarin spermanya. Dan enaknya ada lab deket rumah jadi pengeluaran spermanya bisa dirumah. Tapiiii... setelah dikeluarkan sperma harus langsung diserahkan ke Lab max 30 menit karena klo tidak sperma akan mati.

Akhirnya saatnya test sperma. Gimana caranya itu sperma harus masuk kedalam wadah tanpa berhubungan. Aga susah memang, wakt itu cukup lama utk ngeluarin nya dan akhirnya sekitar jam 6.45 pagi sperma berhasil di transfer ke wadah. hahahahaha. Sekitar jam 7 akhirnya suami pergi ke Cito dan hasilnya baru bisa diambil sore, tapii karena rumah kita deket jadilah hasilnya dianter kerumah dengan tambahan biaya sebesar 1000. Oia aku mw share harga cek sperma di lab Cito, harganya 150rb saja, dan daet diskon dr Cito dalam rangka ulang tahun jadi total cuma 141rb.

Setelah dapat hasilnya aku langsung baca bagian kesimpulan nya, ternyata sperma suami kurang bagus. Hasil Lab bilang suami terkena Oligozoospermia & Asthenozoospermia. Langsunglah searching apa itu oligozoospermia & Asthenozoospermia itu, tenyata sperma suami hanya sedikit dan sebagian besar sperma tidak bisa berenang dengan cepat. Aga sedih pas tau itu, dan untuk pertama kalinya (Setelah menikah) aku berharap segera haid agar dpt melakukan test HSG.

Akhirnya hari yg aku tunggu dtg, sudah hari ke 9 setelah haid. Aku mulai cari2 rumah sakit utk melakukan test HSG. Berdasarkan hasil browsing2 dan baca2 blog orang, ternyata test HSG ini bisa dilakukan di Lab Pramitha. Iseng coba telpon lab pramitha dan ternyata bener bisa cuma biaya test nya mahal banget sekitar 1.960.000. Kaget sama angkanya ditambah dokter yang periksa hanya laki-laki, akhirnya aku kepikiran YPK Mandiri rumah sakit ibu anak langganan temenku. Coba telpon ke YPK tanya2 dan ternyata bisa utk cek HSG biaya yg dikeluarkan 1.040.000.. ditambah dengan suster yg ngelayanin waktu itu ramah banget jadilah tertarik utk test hari itu juga di YPK. Kenapa bisa hari itu juga? karena untuk cek HSG kita ga perlu puasa, bahkan kita diwajibkan makan siang dulu. Klo punya penyakit magh sebaiknya 2 jam sebelum test obat magh nya di minum. Oia, aku test jam 2 siang dijelaskan sama susternya bahwa test HSG itu aga sakit, jadi klo bisa suami ikut mendampingi.

Jam 2.30 siang pihak YPK udah nelponin jadi dateng atau ga, bener2 suka sama RS ini, sebelumnya juga pihak YPK telpon ngasih tau klo jadwal testnya jadi jam 2.15 siang karena dokternya masih diluar. Alhamdulillah Dokter radiologinya mau nungguin dan sumpah dokternya, susternya smuanya ramah. Sampe sana langsung disuruh minum Buscopan, katanya doping agar ga terlalu sakit. Disuruh tanda tangan pengajuan bahwa kami setuju dilakukan pemeriksaan HSG. Suami ttd di kolom saksi. Aga ngeri pas tau prosesnya kok pake ttd saksi segala, berasa mau operasi besar.

Masuk ke ruang Radiologi disambut ramah sama dokternya. Dijelasin sama dokternya apa itu tes HSG. Sambil megang gambar rahim dy jelasin satu2. Tes HSG dilakukan untuk melihat apakah ada penyumbatan di saluran Tuba Falopi, dimana si Tuba Falopi ini adalah saluran tempat sperma berenang untuk menemui sel telur di Fimbria. Bagaimana cara mengetahui adanya penyumbatan atau tidak di tuba falopi ? jadi nanti dokter akan memasukkan cairan kedalam rahim dan dilihat apakah cairan tersebut lancar di saluran tuba falopi. Oia, dokter bilang bahwa test ini memang aga nyeri bahkan akan menimbulkan pendarahan paling tidak sampai 3 hari setelah dilakukan test. Maka dari itu saat mau test ini pasien diwajibkan membawa pembalut. Saat dokter menunjukan alat2 yang akan digunakan dokter bilang bahwa kateter yg akan membuat nyeri, kenapa nyeri ? Jadi pada saat tes dimulai kateter akan dimasukan sampai kedalam rahim, setelah dimasukan karet kateter akan ditiup sehingga mengembang. fungsinya agar cairan yg akan dimasukkan kedalam rahim tidak keluar melalu vagina. Saat test akan dimulai aku disuruh ganti pakaian menggunakan pakaian khusus dr rumah sakit. Setelah selesai langsung disuruh berbaring di tempat tidur yg sudah disediakan, disuruh membuka kaki selebar2nya didepan dokternya. Jadi aku saranin utk melakukan test ini sebaiknya wanita saja, karena jujur rasa malunya bukan main padahal dokternya cewe. hehehehe

Saat dokter akan memasukkan kateternya dokter menyuruh utk menarik napas panjang, jadi selama proses berlangsung kita harus fokus pada napas kita. Suami disini pun sebisa mungkin mengalihkan perhatian kita dari test tersebut agar tidak terlalu sakit, tapi yaaa namanya rasa sakit ga bisa dibohongin. Aku akuin, saat kateter dimasukkan rasa sakitnya luar biasa, rasanya perih, ngilu, mules. Disaat menahan rasa sakit seperti itu kita harus mengikuti perintah dokter untuk pindah posisi agar Foto X-Ray nya bisa melihat bagian depan, samping kanan dan samping kiri. Prosesnya hanya 5 menit, sangat sebentar. Setelah selesai aku disuruh bersih2 dan langsung menggunakan pembalut.

Saat melihat hasilnya saya sangat bersyukur, karena tidak ada masalah sama sekali di rahim saya, saluran tuba falopi pun bagus, airnya lancar, rahim saya dekat dengan vagina dan rahim saya besar kata dokternya, cumaaa rahim saya miring ke kiri dalam. Jadi harus mencari posisi yg pas saat berhubungan agar si sperma bisa mencapai rahim. Klo kata dokternya "Pabrik OKE". hahahaha.. Oia hasilnya bisa langsung diambil saat itu juga.


7 komentar:

Anonim mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
Unknown mengatakan...

Kalau biaya di YPK Mandiri itu sudah all in atau belum Mba Elsa

Unknown mengatakan...

sis... mau tanya dong, skr prof ali praktek dimana yach,
tq ya

Unknown mengatakan...

Kok hampir sama ya, rahimnya miring kekiri. Trus gmn tuh mbak, skrg dah berhasil blm?

Yunita Septiana - Smart Promil mengatakan...

Rahim miring menurut saya tidak ada masalah karena tidak mengganggu promil.
Seperti kata dokternya, cukup gunakan posisi HB yang sesuai saja =)

Naya mengatakan...

Ngga di bius berarti mbak bisa merasakan sakitnya,trus sekarang sudah isi blm mbak?

Unknown mengatakan...

Hari ini saya cek HSG di RS YPK Mandiri dokternya memang ramah bgt. Alhamdulilah hasinya bagus. Biayanya 1,2 udah all sama obat