Cari Blog Ini

Selasa, 13 Februari 2018

Inseminasi dengan dokter Taufik

Akhirnya tanggal 6 Februari 2018, hari dimana kami mencoba untuk inseminasi buatan. Jam 6 sudah jalan dari rumah karena mobil kami kebetulan berplat ganjil, buru-buru takut kena tilang. hahahah. Dan bener aja jam 7 tepat kita sudah sampai di BIC, pintu BIC pun masih ada tanda "TUTUP". Kepagian dong kita. hahahaha. 

Tapi setelah kita tanya ke satpamnya ternyata sudah buka, yg antripun sudah banyak. Setelah masuk benar aja ternyata sudah banyak orang didalam. Langsung ke pendaftaran untuk daftar proses inseminasi. Langsung disuruh ke lt. 3 karena kasir inseminasi ada disana. Setelah ke kasir lt. 3 disuruh ke lorong ujung untuk pendaftaran. Sampai disana, kami disuruh tunggu sampai jam 8 pagi karena info dari dokter Taufik obat disuntikan di jam 8 pagi begitupula suami harus mengeluarkan sperma di jam 8. Setelah jam 7.30 saya disuruh ke lt. 1 lagi untuk di suntik, jadiiii untuk proses suntiknya ada di lt. 1 sedangkan untuk suami di lt. 3.

Berpisahlah kami, saya ke apotik untuk ambil obat yg kemarin sudah saya beli lalu ke ruangan ujung untuk tunggu dipanggil. Jam 8 kurang 5 suster menyampiri saya dan menyuruh masuk ke dalam ruangan untuk di suntik. Oia suntiknya di perut ya, 2 ruas jari dibawah udel. Rasanya gimana ? ga sakit, beneran deh ga ada rasa sakitnya. lebih sakit suntik vaksin difteri di kantor 1 bulan yg lalu.hehehe

Setelah suntik saya disuruh ke lt. 3 lagi karena proses inseminasi ada di lt. 3 (bolak balik). di lt. 3 ternyata suami blm dipanggil untuk mengeluarkan sperma, jadi kita sempet ngobrol sebentar dan tiba2 suami dipanggil, dikasih botol kecil dan aqua lalu disuruh masuk ruangan, karena ada tanda Male Room, jadilah saya ga berani ikutan. Beberapa menit kemudian suami keluar dan cerita prosesnya. Jadi diruangan itu ada tv, majalah p*rn*, dan kursi yang nyaman. 

Setelah selesai kita tanya ke susternya utk proses selanjutnya, ternyata info dokter Taufik inseminasi akan dilakukan di jam 12 siang, jadilah kita keluar dulu kemudian makan dlu. Jam 11 pas kita balik lagi, nunggu sebentar dan ternyata dokter Taufik baru selesai di Bunda jam 12 lewat, sekitar jam 12.15 dokter Taufik datang. Masukkah kita ke ruangan kecil yg hanya ada kasur melahirkan, meja yg isinya alat2 medis dan wastafel.

Langsung disuruh berbaring dan kaki ke tempat penyangga, gimana rasanya ??? ini baru sakit luar biasa. Mungkin karena saya tegang. Saya disuruh rilex dan perbanyak istigfar, cuma bisa pegangin tangan suami buat nahan sakitnya.

Setelah selesai, dokter Taufik menyuruh saya untuk berbaring kira2 30 menit dengan posisi pantat lebih tinggi. Disuruh banyak2 berdoa, dan yg saya suka dengan ucapan dokter Taufik adalah "Insya Allah bulan ini rezeki kalian ya dikasih sama Allah SWT". kami aminkan dengan kencang dan berterima kasih.

Setelah 30 menit kami pulang, jalan pelan-pelan sepelan yg saya bisa. Karena saya paling susah jalan pelan-pelan jadi aga risih. Sesampainya diparkiran kami sempat melihat pasangan suami istri dan anaknya yg tadi menunggu bareng kami, ternyata istrinya pun baru selesai inseminasi dan suami saya melihat kaki istrinya diangkat ke dashboard jadilah pak suami nyuruh saya mengikuti. hahahahaha

Sampai rumah cuma bisa berbaring, karena info dokter Taufik, ga boleh cape, ga boleh naik turun tangga, ga boleh angkat2 berat. Dan karena itu akhirnya saya memutuskan untuk cuti selama 4 hari dari kantor, untungnya bos saya sangat mendukung.

Sekarang banyak2 berdoa, berpasrah diri kepada Allah SWT, karena manusia hanya bisa berencana tapi semua keputusan kembali ke Allah SWT.

Inseminasi dengan Dokter Taufik Jamaan H-1

Tanggal 5 Februari kemarin tepat H+13 dari haid jadwal berkunjung lagi ke dokter Taufik. Ternyata pasiennya dokter Taufik tetep banyak walaupun weekdays. Mengantrilah sampai kira2 6 orang. Setelah ketemu dokter Taufik pasti pertanyaan pertama beliau "sudah berhasil ?". Semoga secepatnya pertanyaan itu akan kami jawab dengan "iya dok" aamiin ya Allah.

Diperiksa buku medisnya dan langsung di transvaginal, ternyata tidak ada telur di sebelah kiri sedangkan ada 1 telur ukuran 19mm disebelah kanan dan sisanya ada sekitar 5 telur tapi kecil2. Cuma bisa ngucap alhamdulillah karena ada sel telur yang besar, karena selama ini sel telur saya tidak pernah lebih dari 17mm. Lalu dibuatlah jadwal untuk Inseminasi Buatan dihari esoknya.

Oia, entah ini ngaruh atau ga, jadi selama saya konsumsi obat dr dokter saya juga konsumsi vitamin E selama menanti kontrol kemarin, jadi bisa jadi sel telur saya besar karena vitamin E tersebut, karena setelah saya baca2 vitamin E itu dapat mencegah PCOS.

Setelah dimeja dokter Taufik, dijelaskan proses inseminasinya. Jadi pulang dari Bunda disuruh ke BIC (IFV Morula) untuk beli obat pemecah telur. Lalu besok paginya disuruh datang jam 8 pagi untuk disuntikkan obat tersebut ke perut istri sedangkan suami mengeluarkan sperma untuk dicuci dan dipilih sperma terbaik. Jadi tindakan nya itu akan dilakukan di BIC buka di Bunda.

Disuruh ga boleh cape2, harus jaga kesehatan, ga boleh stress (ini yg berat) pokoknya senang-senang.hehehehe.

Setelah selesai di Bunda langsung kita menuju BIC, ternyata BIC ga seluas Bunda. Tanya2 sambil nunjukkin buku medic akhirnya disuruh ke meja suster paling ujung belakang, disitu kita dikasih resep obat untuk pemecah telur (lupa namanya apa), tapi disuruh di tinggal di BIC aja jadi besoknya tinggal diambil klo prosesnya sudah mulai.

Oia, untuk harga obatnya sekitar 750rb. Untuk biaya inseminasinya baru besok kita akan tau. Sekarang cuma bisa banyak2 berdoa dan ikhtiar sama Allah SWT.

Minggu, 28 Januari 2018

Persiapan Inseminasi di RS Bunda Menteng dengan dr. Taufik Jamaan

Yap, setelah 1 bulan memutuskan untuk mundur dr program insem, akhirnya bulan ini dimulai lagi. Alasan kenapa mundur karena sedang menyiapkan mental, fisik dan segalanya. Mencoba berpikir positif itu ternyata susah yaaa. hahahahaha.Setelah tanya sana sini, cerita ke mereka2 yang lebih berpengalaman akhirnya semangat lagi untuk memulai programnya. Kan manusia hanya bisa berencana keputusan semua di tangan Allah SWT. 

1 bulan berlalu, berat badan naik 1 kg, stress sedikit terkontrol, emosi masih naik turun. Tapi karena sudah niat jadilah hari sabtu kemarin kembali ke dr. Taufik untuk kontrol. Ketika masuk dr. Taufik langsung tanya "sudah positif", serentak kami menjawab belum. Kemudian dokter taufik baca2 buku medis kita dan kita akan mulai persiapan inseminasi.

Apa sih inseminasi itu ?
Inseminasi adalah sebuah teknik medis dalam membantu proses reproduksi dengan memasukkan sperma ke dalam rahim dengan menggunakan kateter. -wikipedia-
Penjelasan dokternya gini :
Suami akan ngeluarin sperma dimana sperma nanti di cuci dan dipilih yg paling oke untuk di suntikan ke dalam rahim istri. Disuntikannya langsung ke saluran Tuba.

Nah pas transvaginal dokter nunjukkin sedalem mana kateter akan dimasukkan, dan menjelaskan perbedaan alami dan insem. Di cek rahimnya dan alhamdulillah rahim bagus, tebel, paten. Yang luar biasanya ada 4 telur di kanan kiri jadi total 8 telur yang ukurannya 5mm. So far normal sih info dokternya, karena masih hari ke 4 haid. Sempet seneng juga pas denger telurnya banyak, karena sejauh ini paling banyak telur yang dihasilkan hanya 3 dan itupun kecil2.

Kontrol hari ini cukup begitu saja, biasa dikasih obat Progynova & Dipthen untuk istri dan vitamin utk suami (lupa namanya apa). Disuruh ga boleh cape2, disuruh banyak istirahat, ga boleh stress, harus seneng2 trus, jaga berat badan (baru absen 1 bulan bb naik 1kg) dan harus kembali lagi di hari tgl 5 Februari 2018.

Lebih tepatnya masa subur hari ke 13, mau di cek telurnya, jika sudah sesuai besoknya bisa langsung dilakukan tindakan inseminasi. sooo cuma bisa berdoa semoga semuanya berjalan lancar dan dokter taufik pun mengakhiri session kita dengan berkata "bissmillah, in sya Allah rezeki kalian di tahun ini". Adeeeeem, seneng dan langsung segera mengaminkan. Alhamdulillah ga salah pilih dokter..